Melihat kesuksesan orang lain, kita iri, melihat
prestasi orang lain, kita iri, melihat teman kantor berbeda kontrak gaji dengan
kita, kita iri, melihat kendaraan tetangga lebih bagus, kita iri. Mau sampai
kapan kita iri (dengki) terus? Apa manfaat yang kita dapat dari iri (dengki)?
Rasullah pernah bersabda “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan
(menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.”
(HR. Abu Dawud).
Segala amal kebaikan yang kita lakukan di dunia
akan terkikis perlahan-lahan dan menjadi sia-sia dikarenakan perbuatan iri.
Seseorang yang merasa iri selamanya akan terus membenci dan tidak senang
terhadap orang lain sehingga timbul rasa permusuhan. Pepatah Arab mengatakan
segala permusuhan bisa direlai kecuali permusuhan sebab iri (dengki).
Sikap bermusuhan bukanlah cermin umat muslim.
Sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara bagi muslim lainnya. Ibaratnya
seperti satu tubuh yang bila salah satu organnya menderita, semua organ yang
lain akan merasakan kesakitan dan panasnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana Rasullah bersabda “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya;
tidak boleh menzaliminya, menghinakannya, mendustakannya dan merendahkannya.”
(HR. Muslim).
Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap iri hati.
Jangan sampai kita menyepelekannya. Lalu, mengapa seseorang itu bisa iri hati?.
Karena di dalam dirinya terdapat penyakit hati. Allah SWT berfirman “Di dalam
hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka
akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan.” (QS.
Al-Baqarah : 10).
Untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit iri
hati di dalam diri manusia diperlukan obatnya. Adapun obat iri hati adalah
sebagai berikut:
1. Shalat
Shalat merupakan rukun Islam kedua. Shalat bisa
mencegah dari perbuatan keji. Seperti dijelaskan dalam Firman Allah SWT
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Qs.
Al-Ankabut : 45).
Bilamana seseorang sudah shalat tapi tetap
melakukan perbuatan keji dan mungkar maka shalatnya akan murka kepada Allah
SWT. Al Hassan menuturkan “Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat
menahannya dari perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu
hanya menambah pada kemurkaan Allah SWT dan jauh dari Allah SWT.” (dalam
Saefudin, 2010 : 115).
2. Membaca Al
Quran
Luangkanlah waktu untuk membaca Al Quran setiap
hari karena Al Quran merupakan rahmat bagi alam semesta dan petunjuk bagi orang
yang beriman. Allah SWT berfirman “Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu)
yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim (Al Quran itu) hanya akan menambah kerugian.” (Qs. Al-Isra : 82).
3. Istighfar
Menurut Wikipedia, istighfar adalah tindakan
meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat
Islam. Beristighfar bisa menghilangkan dosa dan noda penyakit hati. Dari Abu
Hurairah, Rasulullah bersabda “Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya
akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa
itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia
kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga
menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, ‘Sekali-kali
tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup
hati mereka’. (QS. Al-Muthaffifin : 4).” (HR. Tirmidzi).
Wabah Penyakit dalam
Sejarah Islam & Bagaimana Menyikapinya - Islampos
Rasullah saja yang dijamin masuk surga oleh Allah
SWT. Melakukan istighfar sebanyak lebih dari tujuh puluh kali. “Demi Allah,
sesungguhnya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali aku beristighfar kepada
Allah dan bertaubat kepada-Nya.” (HR. Bukhari).
4. Syukur
Syukur adalah menerima secara ikhlas dan sabar atas
pemberian nikmat Allah SWT. Manusia haruslah bersyukur terhadap nikmat Allah
SWT. Jikalau, manusia tidak pernah mensyukuri nikmat-Nya niscaya manusia akan
berprasangka buruk dan tidak pernah puas. Contohnya adalah nikmat harta benda
(rezeki). Terkadang manusia merasa tidak puas dan iri karena rezeki yang didapatkan
oleh masing-masing orang berbeda-beda.
Rasullah berkata, “Andai kata manusia itu telah
mempunyai harta benda sebanyak satu lembah, mereka masih ingin untuk
mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat memuaskan nafsunya melainkan
hanya tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat
kepada-Nya.”(HR. Muslim). Karena itu, bersyukurlah atas nikmat-Nya.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim : 7).
Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan keempat obat
iri hati di atas dengan istiqomah (konsisten). Insya Allah.
No comments:
Post a Comment