Friday, 12 June 2020

OBAT IRI HATI

Rumput Tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri. Begitulah peribahasa yang menggambarkan apa yang dimiliki orang lain lebih beruntung dari apa yang kita miliki. Terkadang kita merasa dengki dengan hal itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dengki adalah menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.

Melihat kesuksesan orang lain, kita iri, melihat prestasi orang lain, kita iri, melihat teman kantor berbeda kontrak gaji dengan kita, kita iri, melihat kendaraan tetangga lebih bagus, kita iri. Mau sampai kapan kita iri (dengki) terus? Apa manfaat yang kita dapat dari iri (dengki)? Rasullah pernah bersabda “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (HR. Abu Dawud).
Segala amal kebaikan yang kita lakukan di dunia akan terkikis perlahan-lahan dan menjadi sia-sia dikarenakan perbuatan iri. Seseorang yang merasa iri selamanya akan terus membenci dan tidak senang terhadap orang lain sehingga timbul rasa permusuhan. Pepatah Arab mengatakan segala permusuhan bisa direlai kecuali permusuhan sebab iri (dengki).
Sikap bermusuhan bukanlah cermin umat muslim. Sesungguhnya sesama muslim adalah bersaudara bagi muslim lainnya. Ibaratnya seperti satu tubuh yang bila salah satu organnya menderita, semua organ yang lain akan merasakan kesakitan dan panasnya. (HR. Bukhari dan Muslim). Sebagaimana Rasullah bersabda “Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya; tidak boleh menzaliminya, menghinakannya, mendustakannya dan merendahkannya.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap iri hati. Jangan sampai kita menyepelekannya. Lalu, mengapa seseorang itu bisa iri hati?. Karena di dalam dirinya terdapat penyakit hati. Allah SWT berfirman “Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka dustakan.” (QS. Al-Baqarah : 10).
Untuk menghilangkan atau menyembuhkan penyakit iri hati di dalam diri manusia diperlukan obatnya. Adapun obat iri hati adalah sebagai berikut:
1. Shalat
Shalat merupakan rukun Islam kedua. Shalat bisa mencegah dari perbuatan keji. Seperti dijelaskan dalam Firman Allah SWT “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (Qs. Al-Ankabut : 45).
Bilamana seseorang sudah shalat tapi tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar maka shalatnya akan murka kepada Allah SWT. Al Hassan menuturkan “Barang siapa yang shalatnya itu tidak dapat menahannya dari perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya shalatnya itu hanya menambah pada kemurkaan Allah SWT dan jauh dari Allah SWT.” (dalam Saefudin, 2010 : 115).
2. Membaca Al Quran
Luangkanlah waktu untuk membaca Al Quran setiap hari karena Al Quran merupakan rahmat bagi alam semesta dan petunjuk bagi orang yang beriman. Allah SWT berfirman “Dan Kami turunkan dari Al Quran (sesuatu) yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al Quran itu) hanya akan menambah kerugian.” (Qs. Al-Isra : 82).
3. Istighfar
Menurut Wikipedia, istighfar adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam. Beristighfar bisa menghilangkan dosa dan noda penyakit hati. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat; niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa; niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya. Itulah penutup yang difirmankan Allah, ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka lakukan itu telah menutup hati mereka’. (QS. Al-Muthaffifin : 4).” (HR. Tirmidzi).

Wabah Penyakit dalam Sejarah Islam & Bagaimana Menyikapinya - Islampos
Rasullah saja yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Melakukan istighfar sebanyak lebih dari tujuh puluh kali. “Demi Allah, sesungguhnya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” (HR. Bukhari).
4. Syukur
Syukur adalah menerima secara ikhlas dan sabar atas pemberian nikmat Allah SWT. Manusia haruslah bersyukur terhadap nikmat Allah SWT. Jikalau, manusia tidak pernah mensyukuri nikmat-Nya niscaya manusia akan berprasangka buruk dan tidak pernah puas. Contohnya adalah nikmat harta benda (rezeki). Terkadang manusia merasa tidak puas dan iri karena rezeki yang didapatkan oleh masing-masing orang berbeda-beda.
Rasullah berkata, “Andai kata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak satu lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat memuaskan nafsunya melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa yang bertaubat kepada-Nya.”(HR. Muslim). Karena itu, bersyukurlah atas nikmat-Nya. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).
Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan keempat obat iri hati di atas dengan istiqomah (konsisten). Insya Allah.

Thursday, 29 November 2018


Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap stres. Adalah hal lumrah, ketika seseorang merasakan cemas dalam hidupnya saat menghadapi sebuah situasi atau pun ketika mengambil sebuah keputusan penting. Namun demikian, Anda perlu waspada terhadap dampak buruk dari gangguan mental berupa kecemasan berlebihan yang melibatkan rasa takut dan kekhawatiran yang berlebihan dan mengganggu. Dengan penanganan yang tepat, seseorang bisa mengelola perasaan tersebut dan kembali menjalani kehidupan yang normal.
Kecemasan berlebihan merupakan gangguan kecemasan tingkat berat di mana seseorang kerap mengalami kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan secara terus menerus. Seiring berjalannya waktu, gangguan kecemasan ini bisa bertambah parah dan memberi dampak buruk terhadap kehidupan seseorang, seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, menurunnya kinerja atau kemampuan belajar, dan bahkan dapat memperburuk hubungan pribadi seseorang.
Gangguan kecemasan terdiri dari beberapa jenis, yakni serangan panik, gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, dan fobia atau rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu, misalnya pada ketinggian.

Kenali Gejala Kecemasan Berlebihan

Gejala kecemasan berlebihan yang merupakan bagian dari gangguan kecemaasan umum meliputi:
  • Mudah lelah.
  • Selalu merasa gelisah.
  • Mudah marah.
  • Sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran.
  • Otot terasa tegang.
  • Gangguan tidur
  • Sulit mengendalikan rasa cemas.
  • Merasa sakit hati atau “berada di ujung tanduk”.
Secara umum, semua jenis gangguan kecemasan memiliki gejala yang sama, yaitu:
  • Merasa kesulitan, panik, atau takut.
  • Tidak bisa tenang atau tetap diam.
  • Jantung berdebar-debar
  • Tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan.
  • Sesak napas.
  • Merasa pusing.
  • Mulut kering.
  • Mual.
Penyebab gangguan kecemasan berlebihan hingga kini belum diketahui pasti, namun beberapa penelitian menunjukkan hal ini memiliki kaitan dengan gabungan beberapa faktor, misalnya faktor genetik, lingkungan, psikologis, dan riwayat tumbuh kembang seseorang.  Pendapatan ekonomi yang rendah, serta paparan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan di masa kanak-kanan dan dewasa juga dapat berdampak pada gangguan kecemasan berlebihan.

Ketahui Cara Efektif Mengatasi Kecemasan Berlebihan

Penanganan gangguan kecemasan berlebihan umumnya dapat dilakukan dengan psikoterapi, pemberian obat, atau dengan gabungan keduanya. Berikut ini jenis terapi psikologis yang umumnya akan dilakukan, yaitu:
  • Psikoterapi
    Psikoterapi merupakan salah satu jenis konseling yang dapat mengatasi gangguan kecemasan berlebihan. Psikoterapi akan membantu Anda menceritakan dan membicarakan apa yang Anda rasakan. Psikoterapi juga bisa memberikan saran tentang bagaimana memahami serta mengatasi gangguan kecemasan yang Anda alami.
  • Terapi perilaku kognitif
    Ini merupakan jenis psikoterapi di mana terapis akan mengajarkan Anda bagaimana mengenali dan mengubah pola pikir, serta perilaku yang dapat memicu kecemasan berlebihan.
  • Terapi mengelola stres
    Terapi mengelola stres dengan relaksasi atau meditasi dapat membantu mengatasi kecemasan berlebihan pada seseorang. Terapi ini dapat meningkatkan hasil terapi lain yang Anda lakukan. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam pemulihan seseorang dari gangguan kecemasan berlebihan.
Sedangkan untuk penanganan menggunakan obat-obatan, obat antidepresan biasanya dapat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis gangguan kecemasan. Khusus untuk mengatasi kecemasan berlebihan, dokter akan meresepkan kelompok obat ansiolitik atau antiansietas. Obat-obatan untuk meredakan gejala cemas harus dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

Kiat Sehat Mengendalikan atau Mengurangi Kecemasan Berlebihan

Untuk mengurangi atau mengendalikan gejala yang ditimbulkan, Anda bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
  • Kurangi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, Minuman berenergi atau minuman berkarbonasi. Kafein dapat memperburuk gejala gangguan kecemasan.
  • Menjalankan pola makan yang sehat dan benar.
  • Berolahraga teratur, seperti jogging, senam aerobik dan bersepeda, dapat membantu melepaskan zat kimia otak untuk mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati Anda.
  • Cobalah tidur tepat waktu dan bicaralah dengan dokter jika mengalami gangguan tidur.
  • Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, dan merokok karena bisa memperparah gangguan kecemasan yang dialami.
Menceritakan kecemasan yang Anda alami kepada orang lain atau pun orang terdekat memang tidak selalu mudah. Namun yang perlu Anda sadari adalah kecemasan berlebihan tidak bisa hilang begitu saja tanpa adanya penanganan medis. Mengobati kecemasan berlebihan dan kondisi kesehatan mental lainnya lebih mudah dilakukan di awal daripada ketika gejala memburuk. Jadi, segeralah hubungi dokter atau psikiater jika Anda merasa kecemasan sudah terlampau berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk kerja, sekolah, atau kehidupan sosial Anda.
Segeralah berkonsultasi ke dokter ketika Anda merasa kecemasan berlebihan tersebut mulai menekan dan sulit dikendalikan, atau ketika Anda mulai mengonsumsi minuman beralkohol dan obat terlarang hanya untuk mengatasinya. Terlebih ketika terbesit di pikiran Anda untuk mengakhiri hidup karena rasa cemas yang berlebihan.